Baca Juga
Ada empat ciri utama ajaran Ahlussunnah wal Jama'ah atau kita sebut dengan Aswaja yang selalu diajarkan oleh Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya :
1. TAWASSUTH
Tawassuth merupakan sikap pertengahan, tidak ekstrim kiri ataupun ekstrim kanan. Hal ini disarikan dari firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :
ﻭَﻛَﺬَﻟِﻚَ ﺟَﻌَﻠْﻨَﺎﻛُﻢْ ﺃُﻣَّﺔً ﻭَﺳَﻄﺎً ﻟِّﺘَﻜُﻮﻧُﻮﺍْ ﺷُﻬَﺪَﺍﺀ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻭَﻳَﻜُﻮﻥَ ﺍﻟﺮَّﺳُﻮﻝُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺷَﻬِﻴﺪﺍً
Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. (QS. Al-Baqarah [2]: 143).
Artinya warga Nahdliyin selalu bersikap seimbang dalam setiap menghadapi dan mensikapi berbagai macam persoalan.
2. TAWAZUN
Tawazun merupakan sikap seimbang dalam segala hal, terrnasuk dalam penggunaan dalil ‘aqli (dalil yang bersumber dari akal pikiran rasional) dan dalil naqli (bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits). Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :
ﻟَﻘَﺪْ ﺃَﺭْﺳَﻠْﻨَﺎ ﺭُﺳُﻠَﻨَﺎ ﺑِﺎﻟْﺒَﻴِّﻨَﺎﺕِ ﻭَﺃَﻧﺰَﻟْﻨَﺎ ﻣَﻌَﻬُﻢُ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏَ ﻭَﺍﻟْﻤِﻴﺰَﺍﻥَ ﻟِﻴَﻘُﻮﻡَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﺑِﺎﻟْﻘِﺴْﻂِ
Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. (QS. Al-Hadid [57]: 25)
Artinya warga Nahdliyin dalam mensikapi berbagai macam persoalan disikapinya dengan pola yang terukur, terarah, terkonsep dan dan tersusun dengan metodologi yang bisa dipertanggungjawabkan.
3. AL-I’TIDAL
I’tidal merupakan sikap tegak lurus atau bersikap adil. Dalam Al-Qur’an Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍْ ﻛُﻮﻧُﻮﺍْ ﻗَﻮَّﺍﻣِﻴﻦَ ﻟِﻠّﻪِ ﺷُﻬَﺪَﺍﺀ ﺑِﺎﻟْﻘِﺴْﻂِ ﻭَﻻَﻳَﺠْﺮِﻣَﻨَّﻜُﻢْ ﺷَﻨَﺂﻥُ ﻗَﻮْﻡٍ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﻻَّ ﺗَﻌْﺪِﻟُﻮﺍْ ﺍﻋْﺪِﻟُﻮﺍْ ﻫُﻮَ ﺃَﻗْﺮَﺏُ ﻟِﻠﺘَّﻘْﻮَﻯ ﻭَﺍﺗَّﻘُﻮﺍْ ﺍﻟﻠّﻪَ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠّﻪَ ﺧَﺒِﻴﺮٌ ﺑِﻤَﺎ ﺗَﻌْﻤَﻠُﻮﻥَ
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Maidah [5]: 8)
Artinya warga Nahdliyin dalam mensikapi berbagai macam harus berani mengatakan yang haq itu adalah haq, dan yang bathil itu adalah bathil walaupun terhadap orang lain yang berbeda agama, ras, suku dan kebangsaannya.
4. TASAMUH
Tasamuh merupakan sikap toleransi. Yakni menghargai perbedaan serta menghormati orang yang memiliki prinsip hidup yang tidak sama. Namun bukan berarti mengakui atau membenarkan keyakinan yang berbeda tersebut dalam meneguhkan apa yang diyakini. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :
ﻓَﻘُﻮﻟَﺎ ﻟَﻪُ ﻗَﻮْﻻً ﻟَّﻴِّﻨﺎً ﻟَّﻌَﻠَّﻪُ ﻳَﺘَﺬَﻛَّﺮُ ﺃَﻭْ ﻳَﺨْﺸَﻰ
maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut. (QS. Thaha [20]: 44)
Artinya warga Nahdliyin dapat hidup berdampingan dengan warga ataupun komunitas lain walaupun berbeda agama, ras, suku dan kebangsaannya.
Demikian paparan singkat tentang empat prinsip dasar Aswaja An-Nahdliyah. Semoga bermanfaat.
Sumber: https://ala-nu.com/empat-prinsip-dasar-aswaja-an-nahdliyah-nu/
Terimakasih sudah berkunjung & berbagi. ( Lintang Sanga )