Baca Juga
Beriman kepada kitab Allah merupakan rukun iman yang ke 3 yang tentunya wajib kita percayai dan yakini dengan sepenuh hati. Iman kepada kitab Allah artinya mempercayai dan membenarkan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala menurunkan kitab-kitab kepada para rasul-Nya yang berisi larangan, perintah, janji, dan ancaman-Nya. Juga menjadikan kitab Allah sebagai pedoman hidup manusia, sehingga bisa membedakan antara yang baik dan buruk, hak dan bathil, halal dan haram.
Terdapat hikmah besar yang bisa kita dapat apabila kita beriman kepada kitab Allah, contoh hikmahnya diantaranya keimanan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala akan bertambah dan kita akan lebih termotivasi untuk menjalani hidup.
Ada 3 tingkatan dalam beriman kepada kitab Allah, yaitu :
- Qotmil (membaca saja)
- Tartil (membaca dan memahami)
- Hafidz (membaca, memahami, mengamalkan dan menghafalkan.
Singkatnya kita sebagai umat Islam belum cukup beriman kepada kitab-kitab Allah Subhanahu wa Ta'ala saja, tetapi harus senantiasa membaca, mempelajari dan memahami isi kandungannya. Sehingga kita tahu aturan-aturan di dalamnya untuk selanjutnya kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pengertian Kitab dan Shuhuf
Kata kitab berasal dari bahasa Arab (kataba yaktubu kitabatan kitaban) yang artinya buku ,tulisan, ketetapan, surah kiriman dan hukum (peraturan). Arti kitab Allah secara istilah adalah tulisan wahyu pada lembaran-lembaran yang terkumpul dalam satu bentuk buku.
Dalam sejarah, firman Allah Subhanahu wa Ta'ala ditulis dengan dua bentuk berupa shuhuf dan mushaf. Keduanya berasal dari akar kalimat yang sama, yaitu shahafa (menulis).
Shuhuf (bentuk tunggalnya: shahifa) berarti sepenggal kalimat yang ditulis dalam material seperti kulit, kertas, papirus, dan media lain.
Mushaf (bentuk jamaknya: masahif) berarti kumpulan-kumpulan shuhuf yang dibundel menjadi satu, seperti dua sampul dalam satu isi.
Perbedaan antara kitab dan shuhuf adalah:
- Isi kitab lebih lengkap daripada shuhuf.
- Kitab dibukukan sedangkan shuhuf hanya berupa lembaran (tidak dibukukan).
Allah menyatakan bahwa orang mukmin harus meyakini adanya kitab-kitab suci yang turun sebelum Al-Qur’an seperti disebutkan dalam firman Allah Ta'ala,
"Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya”. (QS. An-Nisaa' [4]: 136)
Allah Subhanahu wa Ta'la berfirman,
"Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam Kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa.” (QS. Al-A’la [87]: 19)
Ibnu Jarir rahimahullah berkata, “Adapun shuhuf merupakan bentuk jamak dari shahifah, yang dimaksud adalah kitab Ibrahim dan Musa.” (Jami Albayan, 24/377)
"Dan Sesungguhnya Kami telah berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat), maka janganlah kamu (Muhammad) ragu menerima (Al-Quran itu) dan Kami jadikan Al-Kitab (Taurat) itu petunjuk bagi Bani Israil.” (QS. As-Sajdah [32]: 23)
"Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.” (QS. Al-Isra’ [17]: 55)
Zabur adalah nama kitab suci yang diberikan kepada Nabi Daud 'alaihissalam. Zabur berasal dari kata zabara-yazburu-zabran yang berarti menulis. Bahasa yang digunakan Kitab Zabur adalah bahasa Qibti. Kitab Zabur berisi 150 surah seperti yang dikutip Ali As-Sabuni dalam kitab Safwah at-Tafasir juz 1 hlm 320. Zabur disebut juga dalam bahasa Arab dengan Mazmur dan jamaknya Mazamur, yang berisi 150 nyanyian yang disenandungkan Nabi Daud 'alaihissalam dengan mengungkapkan semua pengalaman yang dialami pada masa hidupnya seperti dosa, kejatuhan, pengampunan dosa, suka cita atas kemenangannya terhadap musuh Allah dan kemulian Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Nabi Daud 'alaihissalam menyatakan bahwa intisari kitab Taurat yang berupa sepuluh perintah tetap menjadi pedoman hidupnya, meskipun Allah menurunkan kitab Zabur kepadanya.
"Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. dan Kami berikan Zabur kepada Daud. (QS. An-Nisaa' [4]: 163)
Dalam kitab Zabur tidak ditemukan pembahasan tentang hukum, karena masih mengikuti dan meneruskan syariat serta hukum terdahulu pada Nabi Musa 'alaihissalam.
"Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan 'Isa putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu: Taurat. dan Kami telah memberikan kepadanya kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu kitab Taurat. dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Maidah [5]: 46)
Kitab Injil yang ada sekarang berbeda dengan Injil asli yang diturunkan Allah kepada Nabi 'Isa 'alaihissalam. Dalam bentuknya yang sekarang ada sejumlah pengikut Nabi 'Isa 'alaihissalam yang memasukkan karangannya ke dalam kitab Injil. Mereka adalah Matius, Markus, Lukas dan Yahya. Karena itu Injil tersebut dinamakan sesuai pengarangnya yaitu Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas dan Injil Yahya.
"Kemudian Kami iringi di belakang mereka dengan rasul-rasul Kami dan Kami iringi (pula) dengan 'Isa putra Maryam; dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah. Padahal Kami tidak mewajibkannya kepada mereka tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya) untuk mencari keridhaan Allah, lalu mereka tidak memeliharanya dengan pemeliharaan yang semestinya. Maka Kami berikan kepada orang-orang yang beriman di antara mereka pahalanya dan banyak di antara mereka orang-orang fasik." (QS. Al-Hadid [57]: 27).
Diantara kitab Injil ada yang isinya tidak bertentangan dengan Al-Qur'an yaitu Injil Barnabas tetapi Injil ini ditolak oleh umat Nasrani, adapun ajaran Injil Barnabas adalah :
Wallahu a'lam
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ آمِنُواْ بِاللّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَى رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِيَ أَنزَلَ مِن قَبْلُ
"Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya”. (QS. An-Nisaa' [4]: 136)
Kitab-Kitab Allah
Pembahasan tentang berapa jumlah kitab yang telah Allah turunkan kepada para rasul-Nya. Rasulullah ﷺ pernah ditanya oleh Abu Dzar, "Ya Rasulullah, berapakah jumlah kitab yang diturunkan Allah Subhanahu wa Ta'ala?". Rasulullah menjawab sebagai berikut dalam haditsnya: ..seratus empat buah kitab, Allah menurunkan kepada Nabi Syits 50 shuhuf, kepada Nabi Khunukh (Idris) 30 shuhuf, kepada Nabi Ibrahim 10 shuhuf dan kepada Nabi Musa sebelum diberikan kitab Taurat 10 shuhuf. Dan Allah menurunkan kitab-kitab Taurat, kitab Injil, kitab Zabur dan Kitab Al-Qur’an. (HR. Ibnu Hibban;362)
إِنَّ هَذَا لَفِي الصُّحُفِ الْأُولَى . صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى
"Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam Kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa.” (QS. Al-A’la [87]: 19)
Ibnu Jarir rahimahullah berkata, “Adapun shuhuf merupakan bentuk jamak dari shahifah, yang dimaksud adalah kitab Ibrahim dan Musa.” (Jami Albayan, 24/377)
1. Kitab Taurat
Kitab ini diturunkan kepada Nabi Musa 'alaihissalam sebagai pedoman dan petunjuk bagi Bani Israil. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,
"Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): “Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku” (QS. Al-Isra’ [17]: 2)
وَآتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَجَعَلْنَاهُ هُدًى لِبَنِي إِسْرَائِيلَ أَلَّا تَتَّخِذُوا مِنْ دُونِي وَكِيلًا
"Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): “Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku” (QS. Al-Isra’ [17]: 2)
وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا مُوسَى ٱلْكِتَٰبَ فَلَا تَكُن فِى مِرْيَةٍ مِّن لِّقَآئِهِۦ ۖ وَجَعَلْنَٰهُ هُدًى لِّبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ
"Dan Sesungguhnya Kami telah berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat), maka janganlah kamu (Muhammad) ragu menerima (Al-Quran itu) dan Kami jadikan Al-Kitab (Taurat) itu petunjuk bagi Bani Israil.” (QS. As-Sajdah [32]: 23)
Taurat yang dalam bahasa Ibrani disebut thora adalah kitab suci yang diturunkan Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada Nabi Musa 'alaihissalam. Untuk membimbing kaumnya Bani Israil. Jadi Kitab Taurat menggunakan bahasa Ibrani.
Taurat adalah salah satu dari tiga komponen yaitu Thora, Nabiin dan Khetubi’in. Tiga komponen ini terdapat dalam kitab suci agama Yahudi yang disebut Biblia (Al-Kitab). Orang-orang Kristen menyebutnya Old Testament (Perjanjian Lama).
Dalam kitab Taurat ini ada yang berisi kisah keluarnya Bani Israil dari penindasan (Fir’aun) di Mesir dibawah pimpinan Nabi Musa 'alaihissalam. Kitab ini juga menceritakan keberadaaan Nabi Musa di padang Tiah (semenanjung Sinai) selama 40 tahun untuk berdo'a kepada Yahwe (Allah Yang Maha Esa). Dalam do'anya Allah menurunkan sepuluh perintah (Ten Commandments)
Isi sepuluh perintah ( Ten Commandments ) adalah :
Taurat adalah salah satu dari tiga komponen yaitu Thora, Nabiin dan Khetubi’in. Tiga komponen ini terdapat dalam kitab suci agama Yahudi yang disebut Biblia (Al-Kitab). Orang-orang Kristen menyebutnya Old Testament (Perjanjian Lama).
Dalam kitab Taurat ini ada yang berisi kisah keluarnya Bani Israil dari penindasan (Fir’aun) di Mesir dibawah pimpinan Nabi Musa 'alaihissalam. Kitab ini juga menceritakan keberadaaan Nabi Musa di padang Tiah (semenanjung Sinai) selama 40 tahun untuk berdo'a kepada Yahwe (Allah Yang Maha Esa). Dalam do'anya Allah menurunkan sepuluh perintah (Ten Commandments)
Isi sepuluh perintah ( Ten Commandments ) adalah :
- Hormati dan cintai satu Allah
- Sebutlah nama Allah dengan hormat
- Kuduskanlah hari Tuhan (hari Sabat, yaitu hari ke-7 setelah bekerja enam hari dalam seminggu)
- Hormati ibu dan bapakmu
- Jangan membunuh
- Jangan bercabul
- Jangan mencuri
- Jangan berdusta
- Jangan ingin berbuat cabul
- Jangan ingin memiliki barang orang lain dengan cara yang tidak halal
2. Kitab Zabur
Kitab ini diturunkan kepada Nabi Daud 'alaihissalam sebagai pedoman dan petunjuk bagi umatnya. Firman Allah,
وَآتَيْنَا دَاوُودَ زَبُورًا
"Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.” (QS. Al-Isra’ [17]: 55)
Zabur adalah nama kitab suci yang diberikan kepada Nabi Daud 'alaihissalam. Zabur berasal dari kata zabara-yazburu-zabran yang berarti menulis. Bahasa yang digunakan Kitab Zabur adalah bahasa Qibti. Kitab Zabur berisi 150 surah seperti yang dikutip Ali As-Sabuni dalam kitab Safwah at-Tafasir juz 1 hlm 320. Zabur disebut juga dalam bahasa Arab dengan Mazmur dan jamaknya Mazamur, yang berisi 150 nyanyian yang disenandungkan Nabi Daud 'alaihissalam dengan mengungkapkan semua pengalaman yang dialami pada masa hidupnya seperti dosa, kejatuhan, pengampunan dosa, suka cita atas kemenangannya terhadap musuh Allah dan kemulian Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Nabi Daud 'alaihissalam menyatakan bahwa intisari kitab Taurat yang berupa sepuluh perintah tetap menjadi pedoman hidupnya, meskipun Allah menurunkan kitab Zabur kepadanya.
إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَىٰ نُوحٍ وَالنَّبِيِّينَ مِنْ بَعْدِهِ ۚ وَأَوْحَيْنَا إِلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَعِيسَىٰ وَأَيُّوبَ وَيُونُسَ وَهَارُونَ وَسُلَيْمَانَ ۚ وَآتَيْنَا دَاوُودَ زَبُورًا
"Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. dan Kami berikan Zabur kepada Daud. (QS. An-Nisaa' [4]: 163)
Dalam kitab Zabur tidak ditemukan pembahasan tentang hukum, karena masih mengikuti dan meneruskan syariat serta hukum terdahulu pada Nabi Musa 'alaihissalam.
Kitab Zabur (Mazmur) berisi kumpulan nyanyian dan pujian kepada Allah atas segala nikmat yang telah dikaruniakan-Nya. Selain itu berisi dzikir, do'a, nasihat, dan kata-kata hikmah. Menurut orang-orang Yahudi dan Nasrani, kitab Zabur sekarang ada pada Perjanjian Lama yang terdiri atas 150 pasal.
3. Kitab Injil
Kitab ini diturunkan kepada Nabi 'Isa 'alaihissalam sebagai petunjuk dan tuntunan bagi Bani Israil. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
وَقَفَّيْنَا عَلَىٰ آثَارِهِمْ بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرَاةِ ۖ وَآتَيْنَاهُ الْإِنْجِيلَ فِيهِ هُدًى وَنُورٌ وَمُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرَاةِ وَهُدًى وَمَوْعِظَةً لِلْمُتَّقِينَ
"Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan 'Isa putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu: Taurat. dan Kami telah memberikan kepadanya kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu kitab Taurat. dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Maidah [5]: 46)
Kitab Injil memuat beberapa ajaran pokok, antara lain:
- Perintah agar kembali kepada tauhid yang murni
- Ajaran yang menyempurnakan kitab Taurat
- Ajaran agar hidup sederhana dan menjauhi sifat tamak (rakus)
- Pembenaran terhadap kitab-kitab yang datang sebelumnya
Kitab Injil yang ada sekarang berbeda dengan Injil asli yang diturunkan Allah kepada Nabi 'Isa 'alaihissalam. Dalam bentuknya yang sekarang ada sejumlah pengikut Nabi 'Isa 'alaihissalam yang memasukkan karangannya ke dalam kitab Injil. Mereka adalah Matius, Markus, Lukas dan Yahya. Karena itu Injil tersebut dinamakan sesuai pengarangnya yaitu Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas dan Injil Yahya.
ثُمَّ قَفَّيْنَا عَلَىٰ آثَارِهِمْ بِرُسُلِنَا وَقَفَّيْنَا بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ وَآتَيْنَاهُ الْإِنْجِيلَ وَجَعَلْنَا فِي قُلُوبِ الَّذِينَ اتَّبَعُوهُ رَأْفَةً وَرَحْمَةً وَرَهْبَانِيَّةً ابْتَدَعُوهَا مَا كَتَبْنَاهَا عَلَيْهِمْ إِلَّا ابْتِغَاءَ رِضْوَانِ اللَّهِ فَمَا رَعَوْهَا حَقَّ رِعَايَتِهَا ۖ فَآتَيْنَا الَّذِينَ آمَنُوا مِنْهُمْ أَجْرَهُمْ ۖ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ
"Kemudian Kami iringi di belakang mereka dengan rasul-rasul Kami dan Kami iringi (pula) dengan 'Isa putra Maryam; dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah. Padahal Kami tidak mewajibkannya kepada mereka tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya) untuk mencari keridhaan Allah, lalu mereka tidak memeliharanya dengan pemeliharaan yang semestinya. Maka Kami berikan kepada orang-orang yang beriman di antara mereka pahalanya dan banyak di antara mereka orang-orang fasik." (QS. Al-Hadid [57]: 27).
- Yesus tidak disalib, yang disalib sebenarnya ialah Yudas Iskariat yang telah diserupakan oleh Tuhan (rupa dan suaranya).Yesus sendiri naik ke langit bersama malaikat.
- Yesus bukan anak Allah, bukan pula tuhan, tetapi sebagai rasul Allah
- Messias (ratu adil atau juru selamat) atau Al-Masih yamg dinanti-nantikan, bukanlah Yesus, tetapi Muhammad ﷺ, nabi dan rasul Allah yang terakhir.
- Putra Ibrahim yang akan disembelih adalah Isma'il, bukan Ishaq, seperti yang ada pada perjanjian lama yang ada sekarang.
4. Kitab Al-Qur’an
Kitab suci Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ untuk dijadikan petunjuk dan pedoman bagi seluruh umat manusia, bukan hanya untuk bangsa Arab. Sebagaimana firman Allah,
"Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya, agar Dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.” (QS. Al-Furqan [25]: 1)
Al-Qur'an adalah kitab terakhir dan penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya.
"Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu," (QS . Al-Maidah [5]: 48)
Al-Qur'an pertama kali diturunkan kepada Rasulullah ﷺ ketika beliau sedang bertafakur di gua Hira pada tanggal 17 Ramadhan bertepatan dengan tanggal 6 Agustus 632 M, sejak itu, tanggal 17 Ramadhan diperingati sebagai Nuzulul Qur'an oleh umat Islam sedunia.
Al-Qur'an diturunkan secara berangsur angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari.
Tujuan diturunkannya Al-Qur'an secara berangsur-angsur adalah:
"Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat," (QS. An-Nisaa' [4]: 105)
Isi kandungan Al-Qur'an:
تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَىٰ عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيرًا
"Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya, agar Dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.” (QS. Al-Furqan [25]: 1)
Al-Qur'an adalah kitab terakhir dan penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya.
وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ ۚ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَٰكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
"Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu," (QS . Al-Maidah [5]: 48)
Al-Qur'an pertama kali diturunkan kepada Rasulullah ﷺ ketika beliau sedang bertafakur di gua Hira pada tanggal 17 Ramadhan bertepatan dengan tanggal 6 Agustus 632 M, sejak itu, tanggal 17 Ramadhan diperingati sebagai Nuzulul Qur'an oleh umat Islam sedunia.
Al-Qur'an diturunkan secara berangsur angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari.
Tujuan diturunkannya Al-Qur'an secara berangsur-angsur adalah:
- Agar mudah dimengerti dan dilaksanakan oleh umat Islam
- Lebih mengesankan dan lebih berpengaruh dihati
- Agar lebih mudah dihafalkan
- Memberikan jawaban atas pertanyaan atau panolakan terhadap suatu pendapat atau perbuatan.
Secara keseluruhan, isi Al-Qur’an meliputi hal-hal berikut:
- Pembahasan mengenai prinsip-prinsip aqidah (keimanan)
- Pembahasan yang mengangkat prinsip-prinsip ibadah
- Pembahasan yang berkenaan dengan prinsip-prinsip syari'at
Beberapa nama lain dari Al-Qur'an adalah Al-Kitab (ketetapan atau tulisan) lihat QS. Al-Baqarah : 2, Al-Furqan (pembeda atau membedakan antara yang hak dan yang bathil) lihat QS. Al-Furqan: 1, dan Az-Zikr (peringatan bagi umat manusia) lihat Al-Hijr ayat 9
Kedudukan Al-Qur'an terhadap kitab-kitab Allah yang lain adalah:
Kedudukan Al-Qur'an terhadap kitab-kitab Allah yang lain adalah:
- Al-Qur'an menghapus (nasakh) kitab-kitab Allah sebelumnya baik dari segi redaksi maupun hokum-hukum yang terkandung di dalamnya.
- Hukum-hukum yang terdapat dalm kitab-kitab sebelumnya khusus untuk umat saat itu saja. Al-Qura'n adalah sumber memutuskan perkara diantara manusia yang beraneka ragam agama .
إِنَّا أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِتَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ بِمَا أَرَاكَ اللَّهُ ۚ وَلَا تَكُنْ لِلْخَائِنِينَ خَصِيمًا
"Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat," (QS. An-Nisaa' [4]: 105)
- Hukum dalam Al-Qur'an berlaku untuk siapa saja dan kapan saja,sedangkan kitab sebelumnya hanya untuk masa itu saja.
- Al-Qur'an selalu dijaga kebenarannya oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
- Isi Al-Qur'an lebih lengkap daripada kitab-kitab sebelumnya.
- Al-Qur'an sebagai batu ujian terhadap kitab-kitab sebelumnya.
Isi kandungan Al-Qur'an:
- Aqidah ( keyakinan)
- Syariah ( hukum ) baik yang berkatan dengan ibadah atau muammalah
- Akhlaq (etika )
- Kisah-kisah umat terdahulu
- Berita-berita tentang masa yang akan dating (akhirat)
- Prinsip dan dasar hukum-hukum yang berlaku bagi alam semesta termasuk manusia.
Fungsi dan Hikmah Iman Kepada Kitab Allah
1. Fungsi Iman kepada Kitab-kitab Allah
- Untuk meningkatkan kualitas kehidupan pribadi
- Untuk membangun kehidupan bermasyarakat
- Untuk menjalin kerukunan dalam hidup berbangsa dan bernegara
2. Hikmah Iman kepada Kitab-kitab Allah
- Meningkatkan keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala yang telah mengutus para rasul untuk menyampaikan risalah-Nya.
- Hidup manusia menjadi tertata karena adanya hukum yang bersumber pada kitab suci
- Termotivasi untuk beribadah dan menjalankan kewajiban-kewajiban agama, seperti yang tertuang dalam kitab suci
- Menumbuhkan sikap optimis karena telah dikaruniai pedoman hidup dari Allah untuk meraih kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat
- Terjaga ketakwaannya dengan selalu menjalankan perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya
Penerapan Hikmah Iman terhadap Kitab-kitab Suci
1. Ada banyak cara untuk beriman terhadap kita-kitab suci Allah, diantaranya :
- Meyakini kebenaran yang terkandung dalam kitab-kitab Allah.
- Meyakini bahwa kitab-kitab itu benar-benar wahyu Allah bukan karangan para nabi dan rasul.
2. Beriman kepada Al-Qur’an. Caranya adalah :
- Meyakini bahwa Al-Qur’an benar-benar wahyu Allah, bukan karangan Nabi Muhammad ﷺ.
- Meyakini bahwa isi Al-Qur’an dijamin kebenarannya, tanpa ada keraguan sedikit pun.
- Mempelajari, memahami, dan menghayati isi kandungan Al-Qur’an.
- Mengamalkan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Wallahu a'lam
Terimakasih sudah berkunjung & berbagi. ( Lintang Sanga )