Home » » Biografi Al-Habib Umar bin Hafidz

Biografi Al-Habib Umar bin Hafidz

Baca Juga


Nasab dan Silsilah Keturunan Al-Habib Umar bin Hafidz


Nasab dan silsilah keturunan beliau bersambung langsung kepada Rasulullah ﷺ, beliau adalah Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz bin Abdullah bin Abubakar bin Idrus bin Husein bin Syeikh Abubakar bin Salim bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman Assegaf bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali bin Alwi bin Faqihil Muqaddam Muhammad bin Ali bin Muhammad Shahib Mirbat bin Ali Khali‘ Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidallah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa bin Muhammad bin Ali Al-Uraidi bin Ja’far Ash-Shaddiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husein bin Ali bin Abu Thalib suami Fathimah Az-Zahra binti Rasulullah ﷺ.

Tanda tanda kebesarannya sudah ada sejak beliau masih kecil, beliau telah mampu menghafal Al-Qur'an pada usia yang sangat muda dan juga menghafal berbagai teks inti dalam fiqih, hadits, Bahasa Arab dan berbagai ilmu-ilmu keagamaan lainnya. beliau memiliki banyak sekali guru dan salah satu guru pertamanya adalah ayahnya sendiri yang juga seorang shaleh lagi ‘alim.

Namun secara tragis, ketika Al-Habib Umar yang pada waktu itu masih kecil sedang menemani ayahnya untuk shalat Jum‘at, ayahnya diculik oleh golongan komunis dan sang Umar kecil sendirian pulang ke rumahnya dengan masih membawa syal milik ayahnya, dan sejak saat itu ayahnya tidak pernah terlihat lagi. Ini menyebabkan Umar muda menganggap bahwa tanggungjawab untuk meneruskan pekerjaan yang dilakukan ayahnya dalam bidang dakwah sama seperti seakan-akan syal sang ayah menjadi bendera yang diberikan padanya di masa kecil sebelum ia mati syahid. cita cita dan tekad dalam dakwah pun ia pegang erat dan ia kibarkan hingga kini sehingga beliaupun dianggap sebagai salah satu ulama aswaja terbesar abad ini.

Beliau adalah pendiri dan pengasuh pondok pesantren Darul Musthafa dan berbagai sekolah pendidikan agama lainnya di bawah managemannya. Di bawah asuhannya, Darul Musthafa menjadi salah satu tujuan berbagai umat Islam dalam menuntut ilmu agama. Murid-muridnya berasal dari berbagai negara mulai dari Asia, Afrika hingga Eropa, termasuk Indonesia. Banyak sekali pelajar asal Indonesia yang menuntut ilmu di Darul Musthafa dan sukses menjadi ulama besar di bawah bimbingan Al-Habib Umar bin Hafidz. Tiap tahunnya ratusan santri berangkat ke Yaman untuk belajar di Darul Musthafa. Beberapa santrinya yang sukses berdakwah dan berasal dari Indonesia di antaranya : Al-Habib Muhammad Haikal Khanamen (Jakarta), Al-Habib Sholeh Al-Jufri (Solo),  Al-Habib Mahdi bin Muhammad Al-Hiyed (Tegal), Al-Habib Shadiq Hasan Baharun (Sumenep),  Al-Habib Quraisy Baharun (Bangil), Al-Habib Abdul Bari bin Smith (Manado), Al-Habib Ja’far Bagir Al-Atthas (Jakarta), Al-Habib Hasan Al-Muhdhor (Samarinda), Al-Habib Hasan bin Ismail Al-Muhdhor (Purbalingga), Al-Habib Hadi Al-'Aydrus (Pasuruan), Al-Habib Jindan bin Novel bin Jindan (Jakarta), Al-Habib Sholeh bin Abdullah Al-Kaff (Jatibarang Brebes), Al-Habib Abdullah bin Hasan Al-Haddad (Tegal), Al-Habib Ali Zainal Abidin Al-Hamid (Jember), Al-Habib Haidar Al-Hinduan (Situbondo), Al-Habib Anis bin Husin Al-Atthas (Pekalongan), Al-Habib Munzir bin Fuad Al-Musawwa (Jakarta) dan masih banyak lagi.

Al-Habib Umar sendiri dikenal sebagai pendakwah ulung yang aktif dan senantiasa menghabiskan seluruh hidupnya untuk berdakwah di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Beliau masih memegang peran aktif dalam dakwah agama Islam, sedemikian aktifnya sehingga dia meluangkan hampir sepanjang tahunnya mengunjungi berbagai negara di seluruh dunia demi melakukan kegiatan-kegiatan mulianya itu. Indonesia sendiri menjadi salah satu negara yang hampir setiap tahun selalu dikunjungi oleh Al-Habib Umar bin Hafidz.

Dakwah di Indonesia


Awal kedatangan Habib Umar ke Indonesia adalah pada tahun 1994. Beliau diutus oleh Al-Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf yang berada di Jeddah untuk mengingatkan dan menggugah ghirah (semangat atau rasa kepedulian) para Alawiyyin Indonesia, disebabkan sebelumnya ada keluhan dari Habib Anis bin Alwi Al-Habsyi seorang ulama dan tokoh asal kota Solo, Jawa Tengah tentang keadaan para Alawiyyin di Indonesia yang mulai jauh dan lupa akan nilai-nilai ajaran para leluhurnya.

Dakwahnya juga sangat dirasakan kesejukannya dan disambut dengan hangat oleh umat Islam di Indonesia. Masyarakat menyambutnya dengan sangat antusias dan hangat, mengingat bahwa kakeknya yang kedua, Al-Habib Hafidz bin Abdullah bin Syeikh Abubakar bin Salim, berasal dari Bondowoso, Jawa Timur. Dakwahnya yang sangat indah dan sejuk itu yang bersumber dan sang kakek, Nabi Muhammad ﷺ, sangatlah diterima oleh berbagai kalangan, baik pemerintah maupun rakyat, kaya ataupun miskin, tua ataupun muda.

Di Indonesia Al-Habib Umar sudah beberapa kali membuat kerjasama dengan pihak bahkan pemerintah Indonesia, dalam hal ini Ditjen Kelembagaan Keagamaan Kementerian Agama Indonesia meminta pembuatan kerjasama dengan Al-Habib Umar dan Darul Musthafa untuk pengiriman sumber daya manusia yang berkualitas, khususnya para kiai pimpinan pondok pesantren untuk mengikuti program pesantren kilat selama tiga bulan di bawah bimbingan langsung Al-Habib Umar. Sampai saat ini, banyak sudah santri-santri di Indonesia yang menuntut ilmu di pondok pesantren yang dia pimpin, Darul Musthafa di Hadhramaut, dan telah melahirkan banyak da’i yang meneruskan perjuangan dakwahnya di berbagai daerah di Indonesia.

Guru-Guru Habib Umar bin Hafidz


Dalam menempuh ilmu agama, Habib Umar tidak hanya mempunya satu atau dua guru saja, beliau memiliki banyak guru dan menimba ilmu dari berbagai ulama di Tarim, Hadhramaut hingga ke Mekkah dan Madinah. Beberapa nama guru gurunya adalah Habib Muhammad bin ‘Abdullah Al-Haddar, Al-Habib Zain bin Sumait, Al-Habib Ibrahim bin Aqil bin Yahya, Al-Habib Muhammad Al-Haddar, Al-Habib Ahmed Mashur Al-Haddad, Al-Habib 'Atthas Al-Habsyi serta guru besarnya Al-Habib 'Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf.

Kini beliau telah diakui dunia dan dianggap sebagai da'i dan ulama modern masa kini, beliau aktif di berbagai forum keagamaan tingkat internasional.

Penghargaan dan Kiprah Internasional

  • Pada tanggal 22 Februari sampai dengan 2 Maret 2003 (26-29 Dzul Hijjah 1423 H) di Darul Musthafa, Tarim beliau merintis upaya persatuan dalam aktifitas dakwah, dengan mengadakan multaqa ulama atau simposium yang dalam pertemuan itu dihadiri oleh berbagai ulama dari belahan dunia, dan kemudian berlanjut pada pertemuan berikutnya di berbagai penjuru dunia dalam skala lokal maupun internasional.
  • Al-Habib Umar termasuk sebagai salah seorang penandatangan dari dua dokumen internasional yang berpengaruh, yaitu Risalah Amman pada tahun 2005, pada urutan tandatangan nomor 549, dan A Common Word pada tahun 2007 dalam urutan tandatangan nomor 42, yang keduanya ditandatangani oleh tokoh-tokoh Muslim dunia, termasuk di antaranya beberapa pemimpin Muslim Indonesia.
  • Di Indonesia, Al-Habib Umar mendeklarasi berdirinya Majelis Almuwasholah Bayna Ulama Al-Muslimin atau Forum Silaturrahmi Antar Ulama pada tahun 1327 H / 2007 M.
  • Tahun 2009, New York Times menampilkan Al-Habib Umar dan Darul Musthafa dalam salah satu pemberitaannya.
  • Al-Habib Umar bin Hafizh termasuk salah satu dari 50 Urutan teratas dari The Muslim 500: The Wordl's 500 Most Influential Muslims, yang diterbitkan oleh Center for Muslim-Christian Understanding, Georgetown University, Amerika Serikat, yang dipimpin oleh sarjana studi Islam ternama John Esposito.

Sebagai ulama yang giat dalam berdakwah, Al-Habib Umar juga merupakan seorang penulis yang produktif, beliau banyak menulis dan mengarang kitab kitab yang hingga kini banyak dibaca oleh seluruh umat islam di berbagai dunia.

Karangan Kitab dan Karya

  1. Is'af at Thalibi
  2. Ridha al-Khalaq bi Bayan Makarimal Akhlaq
  3. Taujihat at-Thullab
  4. Syarah Mandzumah Sanad al-'Ulwi
  5. adz-Dzakirah al-Musyarrafah(Fiqih)
  6. Dhiyaullami'bidzikri Maulid an-Nabi asy-Syafi' (Maulid Nabi Muhammad ﷺ)
  7. Khuluquna
  8. Khulasoh Madad an-Nabawiy (Dzikir)
  9. Syarobu al Thohurfi Dzikri Shiratu Badril Budur
  10. Taujihat Nabawiyah 11. Nur ‘Aliman (Aqidah)
  11. Almukhtar Syifa al Saqim
  12. Al Washatiah
  13. Mamlakatul Qa’ab wa al ‘Adha’
  14. Muhtar Ahadits (Hadits)
  15. Durul Asas (Nahu)
  16. Tsaqafatul Khatib (Panduan Khutbah)

Kitab Maulid adh-Dhiya' al-Lami' merupakan karya Al-Habib Umar paling monumental yang berisi syair pujian terhadap Rasulullah ﷺ (maulid), bacaan maulid ini juga biasa dikenal dengan sebutan Maulid Habib Umar dan telah dibaca banyak umat Islam termasuk di Indonesia.

Melihat sekilas tentang kehidupan Habib Umar bin Hafidz, maka akhlak dan teladan luar biasalah yang akan kita lihat. semoga beliau diberikan umur yang barokah, sehat selalu dalam berdakwah dan senantiasa diberikan limpahan rahmat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Aamiin.

Terimakasih sudah berkunjung & berbagi. ( Lintang Sanga )


Previous
« Prev Post

Cari Artikel di Blog Ini